Senin, 24 Oktober 2011

Menurunkan kadar lemak darah secara alami.

Mencegah proses aterosklerosis, proses stabilisasi plak yang sudah terbentuk sehingga tidak mudah pecah, atau kemungkinan mengurangi proses trombosin, belum ada. Cara kerja tanaman obat juga belum jelas apakah dengan mengikat asam empedu di usus lalu membuangnya lewat tinja, atau memengaruhi aktivitas enzim lipoprotein lipase.

Karena itu, selain mengasup tanaman tradisional ini, kita diharapkan juga memodifikasi pola makan dan hidup. Sebaiknya makanan berlemak tinggi dihindari. Memperbanyak makan sayur dan buah akan sangat bagus untuk mengurangi terjadinya proses aterosklerosis.

Berikut ini beberapa bahan tanaman yang bisa digunakan untuk menurunkan kolesterol menurut Dr. Setiawan:

A. Alpukat

Nama Latinnya Peresea gratissima Gaertn. Alpukat mengandung asam folat, asam pantotenat, niasin, vitamin B1, B6, C, E, fosfor, zat besi, kalium, magnesium, dan glutation.

Buah alpukat kaya serat dan asam lemak tak jenuh tunggal atau monounsaturated fatty acid (MUFA), sehingga mampu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol. Bersama dengan vitamin E dan glutation yang dimilikinya, MUFA beraktivitas sebagai antioksidan, yang melindungi pembuluh darah arteri dari kerusakan akibat kol-LDL-M.

Niasin yang dimiliki alpukat memengaruhi aktivitas enzim lipoprotein lipase, sehingga menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di hati. Akibatnya, kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida turun. Niasin juga dapat meningkatkan kolesterol HDL.

Cara Memanfaatkan:

Buah alpukat dimakan tanpa perlu dimasak. Bila dimasak rasanya akan pahit. Jangan pula menambahkan gula pasir karena karbohidrat sederhana ini dapat meningkatkan kadar trigliserida. Makanlah buah alpukat masak setiap hari sebanyak 0,5 sampai 1,5 buah dengan ukuran normal.

B. Temulawak

Curcuma xanthorriza Roxb adalah nama Latinnya. Aroma rimpang ini cukup tajam. Rasanya pahit dan agak pedas. Rimpangnya terdiri dari pati, kurkuminoid, dan minyak asiri. Temulawak memiliki khasiat memperlancar pengeluaran air susu ibu (laktagoga), antiradang, memperlancar pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), dan peluruh kencing (diuretik).

Kemampuannya memperlancar pengeluaran empedu ini membuat partikel padat dalam kandung empedu berkurang. Akibatnya kolik empedu bisa dikurangi, meredakan perut kembung akibat gangguan metabolisme lemak, dan menurunkan kadar kolesterol darah.

Cara Memanfaatkan:

1. Sekarang ini sudah banyak rimpang temulawak yang dibuat dalam bentuk kemasan siap minum. Namun, bila Anda ingin membuat sendiri, ambil rimpang temulawak segar sebesar tiga jari. Kupas kulitnya, lalu diparut. Tambahkan tigaperempat (3/4) cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.

2. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengiris tipis-tipis rimpang temulawak segar selebar kurang lebih 0,5 cm. Jemur hingga kering. Bila hendak digunakan, ambi1 4-5 potong temulawak kering. Rebus dengan tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, air disaring dan diminum. Lakukan setiap hari.

C. Bawang Putih

Sejak ribuan tahun lalu selain digunakan sebagai bumbu dapur, bawang putih (Garlic /Allium sativum L.) juga digunakan untuk obat. Orang Mesir keno menggunakan bawang putih sebagai makanan suplemen untuk budak-budak yang membangun piramida.

Senyawa alicin (diallyl thiosulphinate) menyebabkan bawang putih berkhasiat untuk pengobatan. Allicin dapat mengikat vitamin B1 dan membentuk senyawa alitiamin, yang digunakan sebagai zat perantara untuk memasukkan vitamin B 1 ke dalam tubuh hewan.

Allicin dalam bawang putih juga dapat mengikat protein dan mengubah struktur protein sehingga lebih mudah dicerna, menurunkan kadar kolesterol darah, trigliserida darah, konsentrasi low density lipoprotein (LDL) darah, serta meningkatkan konsentrasi high density lipoprotein (HDL).

Karena itu, bawang putih telah digunakan sejak zaman dulu sebagai pendamping penting hidangan-hidangan daging. Bawang putih juga mengandung germanium, zat pembawa oksigen yang mempunyai efek antikanker.

Cara Memanfaatkan:

Ambil 1-2 siung bawang putih, iris tipis-tipis atau dipipiskan/digiling dan dibuat bulatan kecil-kecil. Kemudian ditelan. Lakukan 2 kali sehari. Anda juga bisa mencari bawang putih yang sudah dibuat dalam bentuk kapsul.

Konsumsi bawang putih mentah yang terlalu banyak akan menimbulkan efek samping seperti rasa mual dan perasaan panas seperti terbakar di tenggorokan, lambung, dan usus. Bau mulut juga akan timbul bila kita menelan bawang putih. Bau ini dapat dihilangkan dengan minum teh kental atau mengunyah daun teh.

D. Bawang Merah

Tanaman dengan nama Allium cepe L ini mengandung senyawa flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan yang bisa menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah.

Tidak mengherankan bila dalam makanan sate kambing, bawang merah mentah disertakan sebagai penyeimbang. Mereka yang mengasup bawang merah dapat terlindung dari penyakit jantung koroner.

Cara Memanfaatkan:

Sekitar 20 g bawang merah diiris tipis-tipis, lalu dimakan bersama nasi. Lakukan tiga kali sehari dengan ukuran sama.

E. Seledri

Tumbuhan dataran tinggi bernama Latin Apium graveolens ini biasa dipakai untuk penyedap sup. Baik akar maupun daunnya sama-sama bermanfaat. Akarnya yang mengandung zat aktif asparagin, pentosan, glutamin, tirosin, manit berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik).

Kandungan flavonoid, saponin, tannin pada daunnya mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah, dan bersifat sedatif atau penenang.

Cara Memanfaatkan:

Sebanyak 30 gram akar seledri dicuci bersih, kemudian direbus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya, lalu diminum sekaligus.

Cara lainnya bisa dilakukan dengan merebus 30-40 lembar daun seledri. Air rebusannya diminum sekaligus.

F. Susu Tempe

Tempe dibuat dari kedelai yang sudah diproses, kemudian diberi bibit tempe. Berbeda dengan kedelai, bahan bakunya, mutu gizi tempe lebih tinggi.

Tempe mengandung saponin, yakni suatu sterol tumbuh-tumbuhan yang terbukti memiliki efek menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan kolesterol total sekaligus meningkatkan kadar HDL.

Tempe juga memiliki khasiat antihemolitik atau mengurangi kecenderungan mudah pecahnya sel darah merah serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

Kandungan niasin tempe yang cukup tinggi mampu menekan enzim lipoprotein lipase, sehingga produksi VLDL (very low density lipoprotein) di hati menurun. Keadaan ini akan menyebabkan penurunan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida.

Cara Memanfaatkan:

Ambil tempe sebanyak 250 gram. Potong kecil-kecil seukuran 1 cm persegi. Rebus kurang lebih 5 menit untuk mematikan jamur tempe. Tiriskan sampai kering, lalu giling dan blender dengan menambahkan sedikit air hangat.

Hasil tirisan disaring dan diperas dengan kain kasa bersih sehingga diperoleh susu tempe mentah. Tambahkan air hangat sampai menjadi 1 liter. Lalu susu tempe direbus sambil diaduk sampai mendidih. Setelah dingin, tambahkan pemanis. Susu tempe siap diminum. Habiskan dalam sehari.

G. Cangkang Udang atau Ketam

Prof. Walujo Soerjodibroto, spesialis gizi dari RSCM, pernah menyebutkan bahwa bila kita mengasup udang sebaiknya cangkangnya juga dimakan. Cangkang udang mengandung serat dan tidak diserap usus.

Kandungan zat kitinnya (senyawa polisakarida yang mempunyai gugus amina terasetilasi) ini dalam alat pencernaan akan berfungsi sebagai penangkap lemak dan kolesterol sehingga penyerapan lemak dan kolesterol oleh usus akan dikurangi.

Hal yang sama juga berlaku bila kita makan ketam (kepiting). Kulitnya yang keras ternyata merupakan serat yang sangat bagus buat pencernaan kita sekaligus juga bagus untuk membuang lemak.

Sayang, belum ada informasi mengenai cara menikmati cangkang udang dan kepiting secara nyaman.

H. Daun Jati Belanda

Peneliti dari Laboratorium Biokimia IPB, Yosie Andriani HS, Sulistiyani, dan Hasim pernah menyelidiki khasiat daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk). Tujuannya, mengetahui pengaruh daun jati belanda (dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/ high density lipoprotein).

Ternyata pemberian daun jati belanda (dalam tiga bentuk, yaitu ekstrak air, ekstrak etanol dan fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL).

Daun jati belanda selain menurunkan kadar LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari jaringan untuk kemudian diproses di hati lalu dibuang bersama cairan empedu.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun jati belanda terbukti mampu menurunkan kadar lemak darah. Sudah banyak tanaman obat yang dibuat kapsul. Anda bisa membelinya di toko-toko obat.
Sumber : Senior.

3 komentar:

  1. literatur seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat..

    BalasHapus
  2. asal disiplin istiqomqah mekomsumsi Insyaallah sembuh

    BalasHapus
  3. informasi yang sangat bermanfaat saya jadi lebih tau tentang tanaman herbal yang dapat mengurangi kadar lemak darah. Oh iya di Jerman telah ditemukan Alat Canggih yang bernama Quantum yang dapat mengecek kadar lemak darah hanya dalam waktu satu menit.Kalo ingin tau informasinya, saya kasih linknya quantum

    BalasHapus